slideshow

welcome...

Sabtu, 26 Februari 2011

Motif Batik Tradisional Madura Bisa Punah?

Motif batik tradisional Madura, Jatim, bisa punah, jika para perajin dan pengusaha batik tergiur mengikuti tren motif batik soft, yakni motif batik yang cenderung diminati pasar akhir-akhir ini.
Motif batik dengan warna dan tulisan yang soft akhir-akhir ini memang yang paling banyak diminati oleh konsumen batik tulisMotif batik ini, kata dia, merupakan jenis motif batik yang sudah tidak membedakan etnik antara satu daerah dengan daerah lain. Seperti motif batik tulis Madura, Solo dan Yogyakarta.
Padahal batik khususnya batik tulis bukan hanya hanya kerajinan semata, namun juga merupakan karya seni dan hasil kreasi budaya anak bangsa. Jika identitas daerah hilang, seiring dengan kecenderungan pasar global yang diinginkan para konsumen batik, maka nilai budaya juga akan luntur ucap
Sebagian perajin yang masih memiliki kepedulian mempertahankan identitas etnik daerah, kini tetap berupaya memasukkan identitas daerah terhadap motif batik yang menjadi keinginan pasar akhir-akhir ini. (selanjutnya)
Batik bermotif soft, yang kini menjadi kecenderungan permintaan pasar, sebenarnya merupakan fase ketiga dalam pasaran dunia batik di Indonesia dan dalam skala internasional.Batik tulis Madura, sebenarnya memiliki beragam motif, bahkan mencapai seratus motif batik lebih. Antara lain motif sekar pote, sekar mangkok, bing-tabing, dan sekar jagat.
Read more >>
Read more >>
Read more >>

Senin, 21 Februari 2011

Batik, udah ga' Kuno lagi...
Batik sekarang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, mungkin karena kemarin batik sempat diclaim oleh negara tetangga kita yaitu Malaysia. Tetapi setelah itu Batik ditetapkan menjadi salah satu budaya Indonesia. Mulai saat itulah masyarakat Indonesia sangat menyukai batik, dalam acara apapun kebanyakan orang-orang memakai batik. Dulu, batik masih di anggap kuno dan yang pantas memakai hanyalah para orang tua saja, tetapi sekarang batik telah di buat sesuai perkembangan zaman.
Sekarang ini para remaja sudah banyak yang menyenangi batik karena saat ini batik telah di buat untuk tas, jaket,dll yang sesuai dengan kalangan remaja.bahkan batik telah di ekspor ke luar negri.
Indonesia benar-benar telah menghargai segala bentuk budayanya, dengan budaya inilah menunjukkan ciri Indonesia sesungguhnya. Semua kalangan bangga memakai batik. Mencintai budaya adalah suatu keharusan bagi kita, karena siapa lagi kalau bukan kita para penerus bangsa yang akan melestarikan budaya Negara kita.
Batik sekarang ini sudah di produksi di berbagai kota di Indonesia. Mereka semua berlomba-lomba untuk memproduksi Batik se modern mungkin sesuai dengan perkembangan yang semakin lama seamakin modern, tapi tetap tidak meninggalkan budaya aslinya.
Read more >>

Batik, udah ga' Kuno lagi...

Batik sekarang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, mungkin karena kemarin batik sempat diclaim oleh negara tetangga kita yaitu Malaysia. Tetapi setelah itu Batik ditetapkan menjadi salah satu budaya Indonesia. Mulai saat itulah masyarakat Indonesia sangat menyukai batik, dalam acara apapun kebanyakan orang-orang memakai batik. Dulu, batik masih di anggap kuno dan yang pantas memakai hanyalah para orang tua saja, tetapi sekarang batik telah di buat sesuai perkembangan zaman.
Sekarang ini para remaja sudah banyak yang menyenangi batik karena saat ini batik telah di buat untuk tas, jaket,dll yang sesuai dengan kalangan remaja.bahkan batik telah di ekspor ke luar negri.
Indonesia benar-benar telah menghargai segala bentuk budayanya, dengan budaya inilah menunjukkan ciri Indonesia sesungguhnya. Semua kalangan bangga memakai batik. Mencintai budaya adalah suatu keharusan bagi kita, karena siapa lagi kalau bukan kita para penerus bangsa yang akan melestarikan budaya Negara kita.
Batik sekarang ini sudah di produksi di berbagai kota di Indonesia. Mereka semua berlomba-lomba untuk memproduksi Batik se modern mungkin sesuai dengan perkembangan yang semakin lama seamakin modern, tapi tetap tidak meninggalkan budaya aslinya.
Read more >>

Senin, 29 November 2010

Menurut Asal Pembuatan

Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.
Read more >>
Sejarah Batik indonesia

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.



Perkembangan Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.

atusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.
Read more >>